Selasa, 26 Desember 2017

tugas 12 sistem informasi psikologi

Deteksi Dini Gejala Philophobia: Ketakutan akan Cinta
Ilustrasi philophobia. Teendefinition


Ketika seseorang telah menginjak usia dewasa, maka naluri manusiasecara alamiah adalah menikah, membangun keluarga bahagia, dan memiliki keturunan. Apalagi dia adalah seorang wanita. Ambisi untuk segera menikah pasti sangat diidamkan oleh para kaum hawa. Dia akan berusaha mendapatkan jodohnya dengan cara apapun. Misalnya, dengan berpacaran, meminta dijodohkan, atau mengejar cinta pria idaman.

Ketika seorang wanita jatuh cinta dia akan melakukan segala daya dan upaya untuk mendapatkan cinta dari pria idamannya.Baginya cinta merupakan anugerah terindah yang Tuhan kirimkan kepadanya. Makanya, dia akan berjuang hingga titik darah penghabisan untuk mendapatkan cinta dari “sang pangeran” dan bisa menikah dengannya. Tetapi bagaimana jika cinta adalah suatu ketakutan terbesar dan teramat dahsyat yang menggerogoti sebagian atau seluruh hidup wanita?

Dalam ilmu psikologi ada salah satu phobia yang bernama Philophobia. Kata Philophobia ini berasal dari bahasa Yunani. Philo artinya cinta, dan phobia artinya takut, jadi Philophobia adalah suatu penyakit mental pada diri seseorang (khususnya wanita) yang takut untuk jatuh cinta dan dicintai. Pada dasarnya mereka sama saja seperti manusia lainnya,pernah merasakan jatuh cinta hanya saja mereka akan selalu berusaha menghindar dari apapun tentang cinta.

Mereka juga ingin dicintai, tetapi dalam batinnya ada suatu ketakutan yang berlebihan tentang cinta yang mengakibatkan mereka sulit untuk membangun sebuah hubungan. Wanita pengidap philophobia mempunyai latar belakang yang mengakibatkan mereka menjadi takut untuk mencintai dan dicintai seseorang. Salah satu latar belakang pengidap philophobia adalah mereka mengalami broken home saat usia masih dini.

Ketika mereka masih kecil,keluarga mereka sudah hancur berantakan. Sang ayah, yang harusnya bisa menjadi tameng pelindung bagi dirinya justru adalah seorang pengkhianat pertama yang telah menyakiti dan menyia-nyiakan hidupnya. For Your Information, wanita yang dekat dengan ayahnya dapat membangun hubungan baik dengan pasangannya. Kesejahteraan mental dan fisik akan didapatkan sang anak saat ia berumur 33 tahun, jika ia dekat dengan ayahnya sewaktu mereka berusia 0-16 tahun.

Pasalnya, usia 0-16 tahun adalah masa pembangunan karakter artinya pada masa itu karakter seorang anak dibangun. Jika pada masa itu sang anak perempuan dekat dan mendapatkan perlakuan baik dari ayahnya maka dia akan tahu barometer pria idaman itu seperti apa. Sebaliknya, jika pada masa itu sang anak perempuan tidak dekat dengan ayahnya (apalagi disia-siakan oleh ayahnya) maka dia akan sulit jatuh cinta karena krisis kepercayaan kepada pria. Hal itu disebabkan oleh pengalaman masa lalu yang sangat buruk dari sang ayah.

Oleh sebab itu, sangat diutamakan kalau sang ayah harus bisa menjadi “ayah yang baik” saat anak berusia 0-16 (jadi tidak boleh lebih dari 16 tahun). Jika anak perempuan tidak dekat dengan ayahnya pada masa tersebut, bisa menyebabkan sang anak mengidap Philophobia. Berikut merupakan gejala-gejala seseorang yangmengidap Philophobia:

1. Susah Move On

Pengidap Philophobia bercermin dari pengalamannya di masa lalu, sehingga dirinya sangat mengkhawatirkan masa depan. Sebenarnya tidak salah, jika mereka hanya mengambil pelajaran yang terjadi di masa lalu untuk dijadikan bahan pembelajaran. Akan tetapi,kekhawatiran mereka yang tidak wajar tersebut berubah menjadi rasa takut yang sangat berlebihan sehingga mereka tidak bisa menjalani hidup dengan “normal”.

Penyianyiaan yang dilakukan oleh ayahnya di masa lalu merupakan suatu trauma yang amat mendalam untuk dirinya. Hal itu takkan pernah mereka lupakan walaupun raga mereka telah tiada.

2.  Mindset yang Salah

Mindset ialah pola pikir yang tertanam di dalam diri seseorang. Mindset tersebut sangat menentukan kualitas kehidupan yang kita jalani. Penyandang Philophobia sejak kecil mempunyai mindset yang salah tentang cinta. Mereka hanya menganggap bahwa cinta adalah suatu hal yang sangat menyakitkan, menyedihkan, dan hanya menggoreskan luka.

Apabila mindset ini sudah tertanam di dalam diri seseorang maka sangat sulit sekali orang lain untuk mengubah mindset tersebut.Karena orang yang sudah telanjur memiliki pola pikir seperti itu akan selalu menganggap bahwa cinta takkan pernah bisa membuatnya bahagia.

3. Gugup terhadap Pria

Salah satu sifat hakiki yangdialami seorang manusia adalah gugup ketika berhadapan dengan pria. Namun,gugup yang dirasakan oleh penyandang Philophobia bukan sekadar gugup yang wajar, melainkan kegugupan itu akan diiringi oleh rasakebingungan dan ketakutan yang berlebihan, suhu badan naik, pacu jantung menjadi lebih kencang, berkeringat dingin, gemetaran, dan tak mampu bergerak ketika Phobianya kambuh.

4. Sulit Membuka Hati

Bagi pengidap Philophobia membuka hati untuk seseorang adalah perkara yang sulit. Dia akan menolak banyak orang yang mencintainya, bahkan yang ia cintai sekalipun. Dia lebih memilih menjadi jomblo dan kesepian daripada harus menjalin hubungan dengan orang lain. Ia adalah orang yang krisis kepercayaan. Baginya, tak ada satu orang pun di dunia ini yang bisa ia percayai.

Dia selalu berpikir, jika ayahnya saja tega menyakiti dan melukai hatinya,bagaimana dengan orang lain? Jika ayahnya saja sanggup untuk meninggalkan dan menyia-nyiakan dirinya, bagaimana dengan pria lain? Pasti mereka akan jauh,jauh lebih kejam dibandingkan dengan ayahnya. Jika anda mencintai seorang wanita yang mengidap Philophobia, maka bersabarlah.

Sebab, butuh waktu yang amat lama dan perjuangan yang tidak mudah untuk meyakinkan dia agar mau hidup bersama anda. Tapi, saya yakin. Jika anda bersungguh-sungguh akan membahagiakannya maka perlahan-lahan dia pasti akan terbuka hatinya untuk mencintai anda.

5. Takut Memilih Pasangan yang Salah

Memilih pasangan adalah suatu ha lyang lumrah bagi semua orang. Tapi, bagaimana dengan pengidap philophobia? Bagi pengidap philophibia, memilih pasangan adalah hal yang amat sulit di dalam hidupnya. Jauh di dalam lubuk hatinya dia memang ingin seperti wanita lain yang bisa memiliki suami dan anak-anak. Tapi, di satu sisi ada rasa ketakutan yang menggerogoti batinnya.

Dia akan menolak punya pasangan dengan alasan kalau dia takut disakiti oleh pasangannya, takut kalau perceraian itu menimpa rumah tangganya sehingga anak-anaknya akan mengalami hal yang sama dengan dia. Memang sudah menjadi rahasia umum jika mencari pasangan yang tepat adalah suatu hal yang tidak mudah.

Tapi, bukan berarti kita tidak akan menemukannya loh. Di luar sana masih banyak laki-laki baik untuk perempuan baik-baik. Jika kita adalah perempuan baik, maka yakinlah bahwa kita pun akan mendapat laki-laki baik. Tuhan tidak tidur kok. Bagi kamu pengidap philophobia, tak usah khawatir.

Akan ada pelangi setelah badai. Tuhan tidak akan membiarkan kamu sedih seumur hidupmu. Jika kamu pernah disakiti di masa lalu, bukan berarti di masa depan pun kamu juga akan disakiti juga. Yakinlah, Tuhan tidak akan pernah membiarkanmu jatuh kedua kalinya.

Itulah tanda-tanda jika seseorang mengalami Philophobia. Jika anda merasakan salah satunya, waspadalah itu artinya anda adalah pengidap Philophibia. Sebenarnya tak ada yang salah jika kita mengalami trauma pada masa lalu, yang salah hanyalah jika trauma tersebut tetap menetap, mendarah daging di benak kita, dan menghambat kita untuk menghadapi masa depan.
Sumber:


tugas 11 gangguan psikologi

Mengenal Lebih Jauh Penyakit Pica (Gangguan Makan Yang Aneh)
Pernahkah Anda melihat orang yang makan makanan aneh seperti tanah, pasir, kapur, puntung rokok, lampu, bulu bahkan kotoran binatang. Bisa jadi orang itu menderita Pica, penyakit pola makan yang aneh. Mari Mengenal Lebih Jauh Penyakit Pica (Gangguan Makan Yang Aneh)
Selamat datang kembali di website Alfian Herbal yang merupakan agen resmi Green World yaitu pusat penjualan obat herbal online terbesar dan terpercaya, kami melayani pesanan dan pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri dengan sistem pelayanan “Kirim Barang Dahulu Setelah Barang Sampai Baru Transfer Pembayaran“.
Mengenal Lebih Jauh Penyakit Pica (Gangguan Makan Yang Aneh)

Mengenal Lebih Jauh Penyakit Pica (Gangguan Makan Yang Aneh) – Pika adalah gangguan makan dimana penderita sering mengkonsumsi zat-zat yang tidak bergizi secara terus menerus selama kurang lebih satu bulan. Pika jauh lebih sering ditemukan pada anak kecil dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini terjadi karena kebiasaan anak mencoba-coba dan dibiarkan karena tidak diketahui oleh orang tua (orang dewasa yang mengasuh anak). Dilaporkan penderita pika itu dapat mengkonsumsi berbagai macam zat non pangan diantaranya tanah liat, pasir, batu, kerikil, rambut, es, kayu, kuku, kertas, kapur, batu bara, bahkan kotoran.
Sebanyak 10 hingga 32 persen anak-anak usia 1-6 tahun punya kebiasaan makan yang aneh ini. Tak hanya anak-anak, Pica juga bisa terjadi pada ibu hamil, terutama yang mengalami gangguan psikologis. Pica juga terjadi pada orang dewasa yang sedang diet, ketagihan tekstur tertentu pada mulutnya atau yang punya masalah sosial atau ekonomi.
Apa yang menyebabkan seseorang menderita Pica ??
Penyebabnya hingga kini masih belum diketahui dengan jelas. Tapi beberapa peneliti menduga kurangnya zat besi dan anemia memicu pola makan tersebut. Penderita Pica biasanya sering makan tanah, pasir, daun, batu, kapur, puntung rokok, lampu, pensil, besi, es, cat, tanah liat, bulu binatang, lumpur bahkan kotoran binatang.
Malnutrisi sering didiagnosa bersama dengan pica. Hubungan sebab-akibat belum ditemukan. Memakan tanah liat ditemukan terkait dengan kekurangan zat besi; akan tetapi, apakah absorpsi zat besi yang berkurang disebabkan oleh memakan tanah liat atau apakah kekurangan zat besi mendorong orang memakan tanah liat, masih belum diketahui. Beberapa kelompok kultural disebutkan mengajari anak-anaknya memakan tanah liat. Orang-orang yang menderita anemia defisiensi zat besi juga telah dilaporkan mengunyah batu es. Namun lagi-lagi mekanisme atau hubungan sebab akibatnya tidak diketahui.
Gejala dan tanda seperti apa yang muncul pada penderita Pica ??
Penyakit Pica tidak ada tanda maupun gejalanya. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes darah guna mengetahui kandungan besi dan seng. Meskipun anak-anak memang sering memasukkan semua benda ke dalam mulutnya, tapi orang tua harus waspada dan curiga jika hal itu menjadi kebiasaan.
Gejala-gejala pica berbeda-beda menurut benda yang dimakan.
Pasir atau tanah terkait dengan nyeri lambung dan perdarahan sesekali.
Mengunyah batu es bisa menyebabkan kenampakan yang abnormal pada gigi.
Memakan tanah liat bisa menyebabkan sembelit (konstipasi)
Menelan benda-benda logam bisa menyebabkan perforasi usus
Memakan benda kotoran sering mengarah pada penyakit infeksi seperti toksocariasis, toksoplasmosis, dan trichuriasis.
Memakan timah bisa menyebabkan kerusakan ginjal dan keterbelakangan mental.
Faktor-faktor risiko untuk pica mencakup hal-hal berikut:
         psikopatologi orang tua/anak
         ketidakteraturan rumah tangga
         keterkucilan dari lingkungan
         kehamilan
         epilepsi
         kerusakan otak
         keterbelakangan mental
         gangguan-gangguan pertumbuhan yang pervasif
Diagnosis Pica
Untuk didiagnosa mengalami Pica, seseorang harus memperlihatkan tanda-tanda selama sekurang-kurangnya satu bulan. Tidak ada tes medis khusus yang bisa menguatkan Pica. Cukup sering, Pica hanya terlihat dan diketahui ketika telah menghasilkan komplikasi yang menyebabkan seseorang mendapatkan perhatian medis. Tidak ada pencegahan khusus untuk Pica. Individu didorong untuk memakan makanan bergizi yang sesuai dan mengikuti panduan-panduan kesehatan yang diperlukan untuk kesehatan yang optimum.
Penanganan Pica
Penanganan pada penderita pica harus dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari lingkungan keluarga dengan memberinya pendidikan perilaku yang benar dan juga hukuman bila memakan benda-benda yang tidak semestinya dimakan. Selain itu, bantuan dari psikolog dan psikiater pun diperlukan. Pada umumnya, pemberian hukuman cukup efektif membantu mengatasi kelainan tersebut. Bilamana penderita pica juga atau telah mengalami kelainan mental, maka pemberian obat-obatan dibutuhkan.

Sumber :

tugas 10 sistem informasi psikologi

Berbagai Hal yang Jadi Penyebab Sleep Paralysis, Alias “Ketindihan” Saat Tidur


Pernahkah Anda merasa seluruh tubuh Anda lumpuh saat Anda hendak tidur atau terbangun dari tidur? Atau, pernahkah Anda merasa dada Anda begitu sesak saat Anda tertidur? Jika iya, Anda sedang mengalami ketindihan, atau yang dalam bahasa medisnya disebut kelumpuhan tidur alias sleep paralysis.
Sampai saat ini, masih banyak mitos yang berkembang di masyarakat tentang ketindihan saat tidur. Salah satu mitos yang terkenal adalah bahwa ketindihan disebabkan oleh gangguan jin atau makhluk halus yang gentayangan. Tapi tahukah Anda kalau ternyata fenomena ini adalah kejadian unik yang diakui resmi di bidang kedokteran?
Apa itu sleep paralysis?
Sleep paralysis adalah salah satu jenis parasomnia, yaitu sekumpulan gangguan tidur yang menyebabkan suatu kejadian atau pengalaman yang tidak diinginkan yang terjadi saat kita baru tertidur, sudah terlelap, atau saat terbangun dari tidur. Perlu diketahui bahwa hal ini umum terjadi dan tidak terkait penyakit kejiwaan tertentu.
Fenomena ketindihan ini tidak berbahaya dan akan berakhir setelah beberapa detik ataupun menit. Setiap orang pun akan mengalami fenomena kelumpuhan setidaknya satu atau beberapa kali dalam hidupnya. Fenomena ini juga dapat terjadi pada siapapun, tua muda, wanita maupun pria. Namun ini lebih sering terjadi pada remaja hingga dewasa muda.
Apa penyebab sleep paralysis?
Banyaknya mitos mistis yang muncul seputar sleep paralysis karena fenomena ini membuat berhalusinasi melihat bayangan hitam di sekitar Anda, yang dianggap sebagai sosok makhluk halus. Padahal, sleep paralysis sebenarnya terjadi saat mekanisme otak dan tubuh menjadi tumpang tindih, tidak berjalan selaras saat tidur sehingga menyebabkan kita tersentak bangun di tengah siklus REM. Saat Anda terbangun sebelum siklus REM usai, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun sehingga tubuh masih dikondisikan dalam setengah tidur setengah sadar. Maka dari itu, Anda akan merasakan tubuh kaku, sulit bernapas, tidak bisa berbicara, dan masih dalam pikiran yang mengawang saat ‘ketindihan’.
Studi terbitan jurnal Clinical Psychological Science menyebutkansebutkan bahwa sensasi kewalahan dan panik dari rentetan pengalaman sensoris tersebut cenderung membuat seseorang merasa makin tertekan, terlebih lagi ketika mereka sudah lebih dulu percaya bahwa fenomena sleep paralysis terjadi karena faktor supranatural. Ini yang membuat pengalaman ketindihan saat tidur bagi sebagian orang menjadi suatu pengalaman yang mengerikan dan traumatis. Studi yang sama menyebutkan bahwa orang-orang yang cenderung berpikir logis malah tidak mengalami masalah atau trauma berarti setelah pulih dari kelumpuhan tidur.
‘Ketindihan’ bisa jadi faktor genetik, namun terdapat sejumlah faktor lain yang mungkin terkait dengan fenomena ini, seperti waktu tidur yang berantakan, kebanyakan begadang, stress, posisi tidur telentang, gangguan bipolar atau gangguan tidur lainnya (narkolepsi atau kram kaki malam hari). Sleep paralysis juga bisa menjadi efek samping dari konsumsi obat tertentu, seperti obat ADHD atau penyalahgunaan narkotika.
Apa yang bisa dilakukan saat sedang ‘ketindihan’?
Jika Anda mengalami kelumpuhan tidur, hal yang dapat Anda lakukan adalah dengan menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya keras-keras. Kemudian cobalah untuk memaksa bergerak, seperti menggerakkan ujung jari tangan/kaki Anda sebagai bentuk perlawanan. Hal tersebut dilakukan untuk membantu Anda terjaga dan terlepas dari kelumpuhan tidur tersebut.
Sleep paralysis dapat membaik seiring berjalannya waktu, Anda tetap perlu melakukan upaya untuk mencegah terjadinya kelumpuhan tidur, seperti tidur cukup, ciptakan lingkungan tidur yang nyaman, hindari makan sebelum tidur, jangan merokok atau minum alkohol, berolahraga secara teratur, dan sebelum tidur cobalah untuk melakukan beberapa latihan pernapasan atau membaca sesuatu yang menyenangkan untuk menghilangkan kecemasan yang bisa menjadi faktor penyebab kelumpuhan tidur.
Sumber:
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/mitos-dan-fakta-tentang-sleep-paralysis/

tugas 9 sistem informasi psikologi

GANGGUAN MAKAN
GNGGUAN MAKAN SERTA PENANGANANNYA
GANGGUAN makan merupakan masalah kesehatan yang sering dianggap bukan suatu masalah yang penting. Padahal, gangguan makan pada diri seseorang harus diatasi. Ini dia jenis-jenisnya yang paling umum dialami.
Makan adalah kebutuhan manusia untuk bertahan hidup. Manusia perlu melakukannya dengan benar agar tetap sehat.

Sebagian besar dari kita mengatasi gangguan makan dengan santai karena terlihat tidak fatal. Namun, gangguan ini cukup serius sebagaimana penyakit psikosomatis lainnya.

Ada beberapa jenis gangguan makan yang pada akhirnya menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti obesitas, masalah lambung, tekanan darah rendah, dan sebagainya. Kadang-kadang Anda menderita gangguan makan selama bertahun-tahun dan bahkan tidak menyadarinya.

Berikut beberapa jenis gangguan makan yang paling sering dialami, sebagaimana dilansir Boldsky.

Bulimia nervosa

Ini merupakan gangguan makan yang membuat Anda berpesta pada makanan-makanan, lalu setelahnya Anda segera mengeluarkan makanan tersebut dengan berbagai cara.

Anda bisa saja memuntahkan makanan-makanan tersebut karena merasa berdosa telah menyantap makanan-makanan yang dikonsumsi. Ini merupakan prinsip dosa dan pembersihan.

Bulimia nervosa seringkali dialami oleh para model fesyen profesional dan dijadikannya pilihan gaya hidup. Mendiang Putri Diana merupakan seorang penderita bulimia.

Anorexia

Anorexia merupakan gangguan makan yang seringkali terjadi pada gadis remaja. Mereka seringkali terobsesi memiliki tubuh yang ramping bagaikan model fesyen, sehingga dia selalu menolak mengasup berbagai macam makanan. Singkat kata, mereka terlalu takut untuk menjadi gemuk.

Penderita anorexia seringkali olahraga berlebihan, menghilangkan banyak kalori dan membiarkan diri mereka kelaparan. Banyak remaja menderita anorexia dan akhirnya merusak sistem pencernaan mereka.

Gangguan makan kompulsif

Jika Anda memiliki gangguan ini, maka Anda tidak bisa berhenti makan. Dengan kata lain, Anda memiliki kecanduan makanan. Anda kecanduan makan, bahkan ketika Anda tidak lapar. Anda tidak bisa berhenti makan apa yang Anda suka.

Sindrom makan malam

Jika Anda menderita gangguan makan ini, maka Anda akan menunda makan sampai malam hari dan mengatakan kepada diri sendiri bahwa Anda sedang diet. Ketika Anda benar-benar lapar di malam hari, maka Anda akan banyak makan. Tetapi, kemudian Anda sulit tidur.

Pola ini berulang dan menjadi rutinitas Anda. Sebagai hasil dari kebiasaan makan yang tidak seimbang dan tidak sehat, serta akan menambah berat badan Anda.

Pica

Orang dengan gangguan ini memiliki keinginan kompulsif untuk makan, menjilat, atau mengunyah hal yang tidak benar-benar tidak layak disebut makanan.

Anda mungkin sering mendengar ada orang yang suka mengonsumsi kapur tulis di sekolah atau juga ada suka sekali memakan tisu atau kertas. Bisa juga hal-hal seperti lem, cat, lilin, sabun, dan lain-lain.

Dalam beberapa kasus pica dapat dihubungkan dengan kekurangan mineral tertentu. Selain itu, penderita pica disertai dengan masalah perkembangan

MENGATASI GANGGUAN MAKAN

https://i2.wp.com/www.nolatrainer.com/wp-content/uploads/2009/07/overeating-main.jpg
Terlepas dari berapa lama kita sudah berjuang dengan masalah makan atau tingkat keparahan gangguan makan kita, semakin cepat kita memulai pengobatan, semakin baik. Kita dapat membantu mencegah gangguan makan dan mempromosikan citra tubuh yang positif dengan mensyukuri ukuran alami kita dan memilih untuk mencintai tubuh kita. Berikut adalah cara praktis untuk melakukannya:

* Bergaul dengan orang-orang yang membuat kita merasa baik tentang diri kita.
* Jangan mempromosikan kepercayaan yang keliru bahwa kurus dan penurunan berat badan yang baik, sedangkan lemak tubuh dan berat badan yang buruk.
* Hindari mengkategorikan makanan sebagai baik / aman atau buruk / berbahaya.
* Hindari membuat komentar negatif tentang penampilan fisik kita atau orang lain.
* Perhatikan baik-baik diet kita selama masa transisi. Buatlah prioritas untuk makan sehat meskipun stres.

Memberikan makanan yang baik dan bergizi kepada anak berarti memberikan keuntungan yang berlanjut hingga dia dewasa. Pertumbuhan yang baik, perkembangan otak, pengendalian energi, perlindungan kesehatan, kekebalan tubuh, perlindungan terhadap berbagai penyakit, sikap yang membaik, dan perkembangan kebiasaan makan yang baik seumur hidup, semuanya didapat dari menu makanan yang seimbang dan bernutrisi di masa kanaknya.
Makan adalah sebuah proses pertumbuhan dan perkembangan alami seorang batita. Namun pada sekitar 25 % anak dengan perkembangan normal dan pada 80 % anak dengan gangguan perkembangan ditemukan mempunyai masalah makan. Bahkan 1- 2 % di antaranya ditemukan mengalami kesulitan makan hingga mengalami penurunan berat badan yang serius.
Saat masih di dalam rahim ibu, seorang janin akan mendapatkan asupan nutrisi langsung melalui tali pusat, namun setelah lahir bayi memberikan tanda lapar kepada pengasuhnya melalui pola komunikasi tertentu, seperti menangis. Perasaan lapar, kenyang atau sakit biasanya dapat dikenali dari tangisannya. Hal ini pada akhirnya menjadi sebuah sistem komunikasi bayi untuk mengekspresikan keinginannya. Dengan kata lain dibutuhkan sistem komunikasi bayi-orang tua yang berkembang baik, karena hal ini penting untuk membentuk keseimbangan nutrisi bayi. Sebelum memahami perilaku positif yang dapat kita tanamkan dalam menkonsumsi makanan secara sehat, bernutrisi, dan cukup, hendaknya kita kenali gangguan yang mungkin muncul mempengaruhi kebiasaan dan selera anak di kemudian hari.
Beberapa kondisi gangguan  makan yang sering timbul antara lain:

Pada saat pergantian tekstur makanan, dari ASI-bubur susu-bubur saring-tim saring-nasi tim-nasi biasa dan lauk pauknya. Apabila orangtua  tidak cukup tegas dan konsisten dalam menyikapi penolakan anak terhadap perubahan tekstur ini, bisa dipastikan anak akan menetap di satu tekstur makanan lebih lama dari seharusnya.
Cara pemberian makan yang tidak benar. Seharusnya sejak seorang bayi dapat duduk sendiri, sebaiknya ia dibiasakan untuk makan sambil duduk di depan meja makan. Dengan cara seperti ini anak akan melihat dan mengenal makanan apa saja yang ia makan dan orangtua/pengasuhnya makan. Jadilah teladan yang baik, makanlah berbagai makanan sehat di hadapannya dengan perasaan dan ekspresai bergembira, biarkan ia melihat dan mengamati apa yang dimakan oleh keluarganya. Memberikan makan anak sambil menonton televisi atau bermain sebenarnya justru membuat anak tidak fokus terhadap makanan yang ia kunyah, ia tak mengenal dan mengetahui apa yang sebenarnya masuk ke dalam mulut mereka.
Waktu makan yang penuh dengan pemaksaan dan kekerasan. Hal ini dapat terjadi bila seorang ibu/pengasuh tidak peka terhadap perasaaan anaknya. Anak mungkin tidak tahu secara naluriah makanan mana yang baik untuk mereka, tetapi mereka tahu kapan mereka kenyang, setiap anak biasanya memberikan tanda bahwa ia telah merasa kenyang. Seorang anak dapat kehilangan selera makannya karena merasa kesal pada waktu makan, dipaksa untuk menghabiskan makanan, juga pertengkaran keluarga karena seorang anak yang tidak mau makan. Keadaan ini menjadikan anak memandang bahwa waktu makan adalah waktu yang menegangkan dan mengerikan, maka hal ini secara otomatis akan memupuskan selera makan yang mereka miliki.
Penelantaran anak. Orangtua yang sibuk, kurang mempunyai waktu untuk anaknya, tak selalu ada saat anak membutuhkan makan. Bila kondisi ini berlanjut, anak akan mengalami gagal tumbuh hingga malanutrisi. Penting diingat, perkembangan fisik yang buruk bersifat permanen. Jadi, penyimpangan apa pun pada gizi bayi, batita, atau anak-anak tidak dapat diperbaiki di kemudian hari. Maka sesibuk apa pun orangtua, hendaknya perhatikan apa yang masuk ke dalam perut anaknya, atau akan ada penyesalan di kemudian hari.
Gangguan jiwa/depresi pada orangtua maupun bayi. Bayi/anak yang deresi akan mengalami gangguan makan, bisa menolak makan sama sekali atau makan berlebihan. Sedang orangtua yang depresi/cemas atau mengalami gangguan kepribadian lain akan membentuk pola asuh yang tidak optimal terhadap bayinya, dampaknya akan bervariasi, tergantung berat ringannya kondisi gangguan. Bila kondisi ini tidak segera diatasi, ujung-ujungnya akan memberikan dampak negatif pada perkembangan dan pertumbuhan anak itu sendiri.
Lebih dari itu semua, kebiasaan makan anak-anak sama seperti pola perilaku anak lainnya; mereka biasanya meneladani kebiasaan makan orangtua mereka. Jika kita melewatkan sarapan, makan cemilan setiap saat, makan dengan sangat cepat, cemberut saat melihat sayuran hijau, anak akan menirunya.
Kebiasaan makan dapat dikembangkan oleh orangtua dengan menjadi teladan yang baik untuk diikuti anak-anak. Jika anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang menghargai pentingnya makanan sehat, kebiasaan makan mereka akan dibentuk seperti itu seumur hidup mereka. Cobalah bantu anak-anak memahami mengapa makanan yang baik itu penting. Orangtua dapat mendorong anak-anak yang masih kecil untuk ikut berbelanja dan menyiapkan makanan, serta memberikan mereka informasi dasar tentang menu makanan sehat.
Sumber:


tugas 8 sistem informasi psikologi

16 Penyakit Kejiwaan Ringan Wajib Tahu

Sakit jiwa merupakan gangguan mental yang memberikan dampak yang cukup besar dalam pola pikir, mood, sera tingkah laku seseorang secara umum. Seseorang yang menderita penyakit kejiwan seringkali disebabkan karena tanda-tanda stress yang membuat seseorang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari harinya dengan normal. Ciri-ciri penderita sakit jiwa memang dapat berbeda satu sama lainnya, namun jika dilihat secara umum penderita gangguan jiwa kebanyakan terlihat dari gejala perubahan mood yang begitu drastis, kecemasan dan ketakutan yang berlebihan, menjauhi kehidupan sosial, selalu merasa marah tanpa ada nya alasan yang jelas hingga mengalami macam-macam halusinasi. Bahkan dalam beberapa kasus, gangguan mental juga bisa diperlihatka dari perubahan pada kondisi fisik seseorang.
ads
Penyebab sesorang dapat terkena penyakit kejiwaan memang belum dikeathui secara pasti. Ada banyak faktor-faktor yang menyebabkan seseorang dapat terkena penyakit kejiwaan. Pada umumnya disebabkan karena faktor lingkungan dan faktor genetik maupun kombinasi dari beragam faktor-faktor tertentu. Berikut ini beberapa faktor-faktor yang menyebabkan penyakit kejiwaan paling umum.
·         Senyawa kimia dalam otak yaitu neurotransmiter yang mana memiliki peranan penting di dalam kesehatan mental seseorang. Peurbahan reaksi kimia ini nyatanya memberikan dampak pada mood serta aspek kesehatan mental lainnya.
·         Mmeiliki riwayat keluaga memiliki sakit jiwa. Pada gen-gen tertentu bisa meningkat resiko anggota keluarga lainnya mengalami sakit jiwa. Kemunculannya juga bisa disebabkan karena persoalan hidup yang mungkin pernah dialami penderitanya.
·         Paparan racun, virus, dan minuman keras yang terkadang menyebabkan muncul gejala-gejala penyakit kejiwaan dalam diri penderita.
·         Ketidak seimbangan hormon di dalam tubuh seseorang akan sangat berpengaruh pada kesehatan mental.
·         Pernah mengalami kejadian yang traumatis di masa lalunya.
·         Menjalani kehidupan dengan penuh tekanan, seperti kesulitan ekonomi, perceraian, kesedihan yang mendalam, dan lainnya.
·         Penyalahgunaan obat-obatan yang terlarang.
·         Adanya penyakit kronis, semisal kanker
·         Kerusakan pada otak
·         Pernah memiliki riwayat penyakit kejiwaan sebelumnya
·         Memiliki seikit teman, bahkan beberapa ada yang tidak memiliki teman sehingga merasa selalu sendiri.
Ada beberapa penyakit kejiwaan ringan yang bisa saja dialami seseorang, setiap jenis penyakit kejiwaan tersebut tentunya memiliki gejala dan penyebabnya masing-masing. Berikut ini penjelasan mengenai macam-macam gangguan jiwa ringan yang bisa terjadi pada diri seseorang.
1. Gangguan Kecemasan
Seseorang dengan gejala kecemasan berlebih dalam merespon sebuah situasi dan objek-objek tertentu, apalagi jika gejala tersebut disertai dengan rasa ketakutan, berkeringat, panik, bahkan disertai dengan detak jantung yang menjadi lebih cepat menjadi salah satu ciri yang terliha jelas pada gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan ini bisa juga berupa fobia dalam situasi tertentu, gangguan panik, maupun gangguan kecemasa sosial.
2.Gangguan kepribadian
Gangguan kepribadian ini memiliki beberapa jenis, seperti paranoid personality disordergangguan identitas gendergangguan kepribadian antisosial, dan masih banyak lainnya. Seseorang yang mengalami gangguan kepribadian pada umumnya memiliki karakter-karakter kaku dan ekstrem yang mana tidak sesuai pada kebiasaan masyarakat di lingkungannya.
3. Gangguan Afektif
Seseorang yang mengalami gangguan mood atau afektif biasanya akan merasa sedih terus menerus, merasa gembira dalam periode tertentu,ataupun bisa sangat senang dan bisa sangat sedih namun fluktuatif. Gangguan ini merupakan bentuk paling umum dari ciri-ciri depresi ringanciri ciri bipolar disorder, ataupun gangguan kiklomitik yang mana perubahan mood terjadi secara siginifikan dan tanpa alasan jelas.
Sponsors Link

4. Gangguan Tak Mampu Mengendalikan Keinginan
Gangguan ini menyebabkan penderitanya tidak mampu nuntuk mengendalikan keinginna serta juga tidak mampu untuk menolak segala macam dorongan yang mana berasal dari dirinya sendiri, meskipun kenyataannya dorongan tersebut dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya. Hal-hal esktrem akan dilakukan olehnya, semisal piromania, kleptomania, menyulut api, dan lainnya. Meskipun terlihat sederhana, namun kebiasaan ini menjadi salah satu gangguan jiwa yang perlu diwaspadai.
5. Obsesif Compulsif Disorder
Obsesif Compulsif Disorder atau OCD merupakan gangguan otak serta perilaku. Gangguan ini menyebabkan terjadinya kecemasan yang cukup parah bagi mereka para penderitanya. Ciri-ciri umum dari penderita OCD ini adalah:
·         Seringkali melakukan tindakan berulang-ulang.
·         Selalu merasa resah, bahkan tidak lepas dari kecemasan, tertekan, hingga merasa tidak nyaman dengan suatu kondisi.
·         Obsesi dan kompulsi yang dilakukan berulang dan terus menerus setiap harinya.
·         Pikiran serta tindakannya tidak membuatnya merasa lega, puas, dan senang. Namun lebih membuatnya merasa khawatir berlebih.
·         Obsesi dan kompulsi menjadi penyebab terjadinya tekanan di dalam diri penderitanya. Bahkan secara siginifikan akan menganggu fungsi dari normal seseorang ataupun kegiatan sosial yang berhubungan dengan orang lainnya.
Gangguan OCD akan semakin parah jika gejala-gejala yang diperlihatkan mulai beranjak pada penderita yang mulai melukai dirinya sendiri. Untuk itu, pentingnya pendampingan dari keluarga.
6. Gangguan Pola Makan
Gangguan ini akan menyebabkan seseorang mengalami perubahan emosi, perilaku, hingga kebiasaan yang sering terlihat dan berkaitan dengan berat badan dan makan. Salah satu contoh dari gangguan ini yang sering terjadi dapat anda lihat  tanda-tanda anoreksia. Pada gangguan anoreksia akan terlihat jika penderitanya sangat ketakutan jika berat badannya mengalami kenaikan yang mana dianggap abnormal. Sehingga ketika berat badan meningkat, mereka enggan untuk makan. Selain itu contoh lainnya dapat terlihat pada penyakit bulimia, yang mana penderitanya akan terus makan bahkan hingga berlebihan dan setelah itu akan memuntahkannya secara sengaja.
7. Gangguan Psikosis
Seseorang yang mengalami gangguan psikosis biasanya akan mengalami gangguan mental yang membuat pikiran seseorang menjadi kacau beserta kesadarannya. Halusinasi serta delusi menjadi gejala gejala yang sering kali terjadi pada penderita gangguan ini. Halusinasi merupakan gangguan saat seseorang mendengar maupun melihat suara yang dalam kenyataannya sebenarnya tidak ada.
Sedangkan delusi merupakan kondisi berbeda dari halusinasi. Delusi merupakan sebuah hal yang diyakini kebenarannya namun sama sekali tidak ada. Misalnya saja seperti delusi kejar, yang mana penderita nya akan merasa terganggu terus menerus seperti diikuti oleh orang lain. Atau gejala yang ditunjukkan pada ciri ciri skizofrenia, yang mana menyebabkan penderitanya mengalami gangguan otak yang menyebabkan terjadinya halusinasi beserta delusi.
8. Gangguan Jiwa Akibat Zat Psikoaktif
ads
Zat psikoaktif memang memberikan pengaruh buruk bagi mental dan jiwa seseorang, sehingga tak heran jika zat psikoaktif dapapt menyebabkan gangguan mental dan jiwa. Yang termasuk ke dalam zt psikoaktif sendiri adalah obat-obat terlarang, minuman keras, dan narkoba.
Ketika seseorang mengalami kecanduan, maka akan membuat mental dan pikirannya akan otomatis menjadi terganggu. Terutama jika orang tersebut mengkonsumsinya secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama.
9. Gamomania
Gamomania merupakan obsesi yang berkaitan dengan mengajukan pernikahan. Gangguan jiwa ini memang cukup aneh, dan mungkin terdengar asing bagi beberapa orang lainnya. Orang yang mengalami gangguan ini biasanya akan memiliki obsesi untuk mengajukan ataupun mengajak menikah pad aorang-orang berbeda bahkan dalam waktu yang saa. Pada banyak kasus, gamomania ini bisa memicu seseorang untuk melakukan poligami.
10. Climomania
Orang dengan gangguan climomania akan memiliki kecenderungan untuk berlama-lama diatas kasur apalagi ketika musim dingin tiba. Penderita gangguan kejiwaan ringan ini memiliki obsesi untuk beada terus menerus di kasur bahkan dalam jangka waktu yang lama. Climomania ini berasal dari bahasa Yunani, yang berarti obsesi tidur.
11. Gangguan pasca-trauma/post-traumatic stress disorder (PTSD)
Gangguan PTSD ini merupakan gangguan mental yang mana terjadi ketika seseorang telah mengalami kejadian-kejadian yang menakutkan semisal pelecehan seksual, bencana alam, kematian anggota keluarga, dan lainnya.
12. Sindrom respons stress
Gangguan ini terjadi saat seseorang menjadi sangat emosional serta mengalami perubahan perilaku setelah mengalami kondisi di bawah tekanan. Kondisi-kondisi yang menyebabkan gangguan ini dapat terjadi pada seseorang misalnya perceraian, bencana alam, kondisi krisis, kehilangan pekerjaan, dan sejenisnya.
13.Gangguan Gender dan Seksual
Gangguan gender dan seksual ini akan menyebabkan pengaruh cukup besar pada perilaku seksual hingga gairahnya. Kondisi seperti ini biasanya meliputi gangguan identitas gender ataupun disfungsi seksual.
14. Gangguan Disosiatif
Seseorang yang mengalami gangguan disosiatif ini biasanya diakibatkan dengan kondisi-kondisi tertentu. Contoh dari kasus gangguan disosiatif yang sering terlihat dalam lingkungan sehari-hari adalag gangguan kesadaran pada diri sendiri dan lingkungan, gangguan serius mengenai identitas diri, gangguan ingatan , dan lainnya yang biasanya terpicu karena adanya rasa trauma yang dialami.
15. Enosimania
Enosimania merupakan kondisi dimana seseorang mengalami ketakutan untuk melakukan kesalahan-kesalahan yang besar, takut untuk menerima kritikan, serta lainnya. Gejala-gejala yang biasanya diderita oleh penderita enosimania adalah detak jantung yang tidak beraturan, berkeringan berlebih, nafas menjadi cepat dan pendek, serta timbul rasa muak. Namun enosimania ini juga dapat berdampak positif, misalnya membuat seseorang menjadi bersikap penuh kehati -hatian, perfect, serta lainnya. Namun tentu saja jika berlebihan akan menyebabkan diri sendiri tidak nyaman.
Enosimania ini mungkin dalam beberapa hal bisa positif karena akan menimbulkan sikap kehati-hatian, perfect, dan lainnya. Namun kalau berlebihan maka akan membuat diri menjadi tidak nyaman.
16. Demonomania
Gangguan demonomania ini berkaitan erat dengan kehadiran makhluk ataupun alam gaib. Seseorang yang menderita jenis gangguan kejiwaan ini selalu merasa ketakutan berlebihan. Dirinya merasa takut jika roh jahat yang berasal dari alam gaib dapat memasuki tubuh mereka. Orang dengan gangguan demonomania ini akan menunjukkan gejala-gejala yang semakin parah setelah merek melihat film horor, mendengarkan cerita horor, ataupun membaca buku horor.
Nah itu tadi beberapa penyakit kejiwaan ringan yang bisa saja terjadi pada seseorang. Tentu saja penyakit kejiwaan tersebut harus segera diatasi. Sehingga jika ada kerabat maupun teman anda yang mengalami gejala-gejala diatas, akan lebih baik untuk segera membawanya untuk berkonsultasi dengan psikiater maupun psikolog. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.
Sumber :



tugas 7 sistem informasi psikologi

GANGGUAN PSIKOLOGI PADA REMAJA



oleh: mughty_shie ubburrubburr

Masalah-Masalah Remaja

Sesuai dengan karakteristik perubahan yang terjadi pada masa remaja itu sendiri dihadapkan kepada berbagai masalah yang menyangkut berbagai aspek perkembangan. masa kini remaja lebih banyak dihadapkan dengan berbagai tuntutan sebagai konsekuensi dari perkembangan masa sekarang yang sering disebut sebagai era globalisasi dengan segala aspek dan dampaknya. Kehidupan remaja tidak dapat lepas dari kondisi kehidupan masa kini. Timbulnya masalah banyak berhubungan dengan tuntutan tugas perkembangan yang harus dipenuhi oleh remaja disuatu pihak, dan kurang mampuan remaja di pihak lain. Dengan demikian, masalah yang sering dihadapi remaja adalah berkenan dengan pengaruh dan tantangan dari lingkungan. Kegagalan dan penyesuaian diri ini dapat menimbulkan gejala kelainan tingkah laku para remaja, dan dapat meluas menjadi kegagalan dalam perkembangan remaja secara keseluruhan.
Masalah-masalah remaja berhubungan pula dengan ruang lingkup kehidupan para remaja itu sendiri mulai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat.
A. Pengertian Masalah Psikologis
Masalah psikologis atau biasa disebut gangguan kesehatan jiwa dalam taraf ringan mungkin pernah kita alami dikehidupan kita. Mungkin kita tidak menyadari dan tidak berusaha untuk mengatasinya karena menganggap ringan. Memang masalah psikologis yang tarafnya masih ringan seperti : rendah diri, rasa kuatir yang berlebihan, merasa bersalah, kurang percaya diri, mudah marah-marah, mudah tersinggung, putus asa, hendaknya jangan dianggap ringan, sebaliknya harus segera diatasi sebelum menjadi berlarut-larut dan kompleks yang mengakibatkan kondisi kesehatan jiwa terganggu.
Remaja yang mengalami masalah psikologis atau gangguan kesehatan jiwa pada taraf ringan (neurose) tidak menunjukkan gejala yang aneh. Ia masih dapat berfikir, berkata-kata dan bertindak, berkomunikasi dengan orang lain secara baik dan normal, sebaliknya remaja yang mengalami gangguan jiwa (psychose) atau gangguan jiwa yang berat kepribadiannya jauh dari realitas, segi tanggapan, perasaan, emosi sangat terganggu, tidak ada integritas dan ia hidup dari alam kenyataan.
B. Macam-macam Masalah Psikologis
Masalah psikologis dijeniskan antara lain sebagai berikut :
1. Neurose atau gangguan jiwa pada taraf yang ringan seperti :
Ketegangan batin, rendah diri, rasa kuatir yang berlebihan, gelisah/cemas, takut yang tidak beralasan, mudah tersinggung, putus asa, pikiran-pikiran buruk, mudah marah, merasa bersalah dan sebagainya.
2. Psychose atau gangguan jiwa pada taraf yang berat seperti :
Histeria, kepribadian dari segala segi, seperti tanggapan perasaan/emosi terganggu, tidak ada integritas, hidup jauh dari alam kenyataan.
C. Sebab-sebab Remaja Mengalami Masalah Psikologis
1. Kebutuhan Pokok Kejiwaan Yang Tidak Terpenuhi
Dalam kehidupan manusia memerlukan kebutuhan-kebutuhan pokok tertentu agar manusia tetap hidup dengan sejahtera dan bahagia, sehat dan kuat phisik dan psikis.
Kebutuhan phisik dapat terpenuhi melalui makan, minum, sex, olah raga dan bekerja. Kebutuhan psikis dapat terpenuhi melalui hal-hal yang bersifat kejiwaan, yaitu berupa kasih sayang, rasa aman, penghargaan (pujian), rasa diterima oleh kelompoknya atau orang lain, rasa disukai dan disenangi oleh orang lain. Kebutuhan psikis atau kejiwaan tersebut sangat diperlukan oleh setiap orang pada setiap fase perkembangan kehidupan orang setiap hari.
Diantara bermacam-macam kebutuhan psikis atau kejiwaan tersebut kebutuhan akan kasih sayang merupakan kebutuhan yang terpenting bagi perkembangan kehidupan seseorang, baik anak remaja maupun orang tua.
Kebutuhan psikis atau kejiwaan itu harus dipenuhi sedini mungkin yaitu sejak bayi, dan apabila kebutuhan pokok kejiwaan seseorang anak tidak terpenuhi maka mungkin akan dapat mengakibatkan timbulnya masalah psikologis dalam diri anak itu.
Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok phisik anak, peranan orang tua sangat menentukan.
Apabila dalam keluarga salah satu atau kedua orang tua sudah tidak ada lagi yang disebabkan oleh kematian, perpisahan, perceraian, maka akan seringkali timbul berbagai masalah yang dapat mempengaruhi kehidupan anak/remaja.
Keluarga yang tanpa orang tua, baik salah satu atau keduanya umumnya disebut keluarga yang pecah dan ini akan menimbulkan masalah-masalah psikologis pada diri anak-anak. Anak dari keluarga yang telah pecah lebih banyak mempunyai masalah dibandingkan dengan anak/remaja yang berasal dari keluarga yang tidak pecah.
Masalah yang dialami anak-anak/remaja dari keluarga yang pecah antara lain : rasa tegang, mudah marah, kurang dapat mengontrol diri, putus asa, kurang berani dalam bergaul (rendah diri), masalah lainnya adalah kurang terpenuhinya kebutuhan pokok kejiwaannya yaitu kasih saya dan perhatian. Karena kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua maka akibatnya anak-anak/remaja mempunyai kecendrungan mengalami masalah psikologis seperti rendah diri, merasa tidak aman, merasa cemas, merasa takut, frustasi dan sebagainya.
Langkah-langkah Pencegahan :
A. Menekankan pengaruh pendidikan terhadap jiwa
Pendidikan dan bimbingan anak diberikan sedini mungkin, terutama pendidikan waktu kecil, karena pendidikan itulah yang banyak menentukan hari depan seseorang. Melalui pendidikan dapat tertanam dihati anak sikap-sikap yang baik seperti sopan santun, budi pekerti yang baik, tata tertib, agama dan sebagainya.
B. Memberikan Pendidikan Dalam Rumah Tangga
Dalam memberikan pendidikan serta bimbingan kepada anak, suasana keluarga yang harmonis hendaknya tercipta, karena dengan adanya kedamaian dalam rumah tangga itu akan menimbulkan ketentraman hati anak. Unsur kasih sayang dan perhatian harus diberikan kepada remaja, sehingga remaja yang sedang tumbuh dan berkembang dapat berjalan normal.
Remaja harus diberikan kepercayaan dalam berbuat dan bersikap, tentunya perbuatan dan sikap tersebut harus dilandasi norma-norma dan agama. Orang tua selalu memberikan contoh perilaku yang baik misalnya saling menyayangi, saling mencintai, perhatian terhadap anggota keluarga, memberikan kesempatan kepada anak yang sedang tumbuh remaja untuk bertukar pikiran/pendapat tentang masalah-masalah apapun kepada ibu dan bapaknya.
C. Mengembangkan Pendidikan Anak di Sekolah
Sekolah yang disebut juga sebagai lingkungan kedua bagi anak dalam mengembangkan kemampuannya, maka sekolah sangat membantu didalam pembinaan dan pembimbingan anak.
Disamping itu sekolah juga membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan intelektual mereka sehingga mereka menjadi anak yang pandai dan cerdas.
Hal lain adalah sekolah juga membina kepribadian anak sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan orang tua, sekolah dan masyarakat.
Melalui pengembangan pendidikan di sekolah diharapkan anak/remaja dapat menyalurkan serta mengembangkan minat, bakat dan kemampuannya.
Remaja yang sedang tumbuh, disamping mendapatkan kasih sayang serta perhatian yang cukup perlu adanya kegiatan-kegiatan yang menyibukkan untuk mengarahkan minat, bakat dan kemampuannya. Hal ini agar mereka terhindar dari perilaku yang iseng dan pikiran-pikiran serta kahayalan yang tidak menentu.Dengan langkah-langkah pencegahan yang telah disebutkan maka diharapkan remaja yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan akan terhindar oleh gangguan atau masalah psikologis yang pada umumnya dialami oleh para remaja.
Sumber: